Sabtu, 31 Januari 2009

Ayat al-Mawaddah

Ayat al-Mawaddah

tree_ahlulbayt1

“Wahai Rasulullah s.’a.w siapakah kerabat anda yang diwajibkan atas kami untuk mengasihi mereka?.” Rasulullah menjawab; Ali, Fatimah dan kedua-dua anak mereka.”

قُلْ َّلآ أَسْئَلُكُمْ عَلَيْهِ أَجْراً إِلاَّ الْمَوَدَّةَ فِى الْقُرْبَى ( الشورى23

“Katakanlah: “Aku tidak meminta kepadamu suatu upahpun atas seruanku kecuali kasih sayang terhadap kerabat(ku).”(as-Syuura: 23)

Sesungguhnya Rasulullah s’aw telah menjelaskan bahwa orang-orang yang dimaksudkan dengan ayat di atas ialah orang-orang yang wajib dikasihi dan ditaati serta diikuti perjalanan hidup mereka.

Ahli-ahli tafsir hadith dan ahli-ahli sejarah telah meriwayatkan bahwa yang dimaksudkan dengan kerabat Nabi di dalam ayat ini ialah Ali, Fatimah, Hasan dan Husayn.

Al-Zamahksyari dalam Tafsir al-Kasyaaf menyatakan: “Telah diriwayatkan bahwa ketika sekumpulan orang-orang musyrik berkumpul dalam satu perkumpulan dan berbincang-bincang diantara mereka: Tahukah kamu bahwa Muhammad meminta upah untuk sesuatu yang dilakukannya. Kemudian turunlah ayat ini[1]:

قُلْ َّلآ أَسْئَلُكُمْ عَلَيْهِ أَجْراً إِلاَّ الْمَوَدَّةَ فِى الْقُرْبَى ( الشورى23)

“Katakanlah: “Aku tidak meminta kepadamu suatu upahpun atas seruanku kecuali kasih sayang dalam kerabat(ku).”(as-Syuura: 23)
Seterusnya al-Zamaksyari menyatakan; Telah diriwayatkan bahwa selepas turun ayat di atas ada seseorang berkata; “Wahai Rasulullah s’aw siapakah kerabat anda yang diwajibkan atas kami untuk mengasihi mereka?, “Rasulullah s’aw menjawab: “Ali, Fatimah, dan kedua-dua anak mereka” [2]

Al-Allamah al-Bahrain meriwayatkan dari Musnad Ahmad bin Hanbal dengan sanadnya seperti yang disebutkan di atas dari Ibn Jubair dari Ibn Abbas (r.a) berkata: ketika turun ayat:

“Katakanlah: “Aku tidak meminta kepadamu suatu upahpun atas seruanku kecuali kasih sayang dalam kerabat(ku).”(as-Syuura: 23)

Mereka bertanya:

“Wahai Rasulullah s.’a.w siapakah kerabat anda yang diwajibkan atas kami untuk mengasihi mereka?.” Rasulullah menjawab; Ali, Fatimah dan kedua-dua anak mereka.”

Al-Fakhr al-Razi dalam Tafsir al-Kabir setelah menyebutkan kata-kata al-Zamakhshari mengenai Al Muhammad s’aw mengatakan mereka orang yang dihubungkan urusan mereka kepadanya (Nabi). Maka setiap orang yang pertalian mereka lebih erat dan dekat dengan (Muhammad) ialah keluarga nabi dan tidak diragukan lagi bahwa Fatimah, Ali, Hasan dan Husayn adalah orang yang paling erat hubungannya dengan Rasulullah s‘a.w dan keadaan ini telah diketahui dengan dalil aqli dan naqli yang mutawatir. Oleh karena itu kuatlah sudah bahwa mereka ialah Alu Muhammad.

Begitu juga telah timbul perselisihan mengenal “al-Al” ada yang mengatakan mereka itu ialah kaum kerabat dan ada yang mengatakan mereka ialah umatnya. Jika kita anggapkan al-Al itu sebagai kerabat maka mereka itu ialah al-Al dan jika kita anggap sebagai al-Al itu adalah Ummat yang telah menerima seruan Nabi Muhammad s’a.w maka mereka juga sebagai al-Al, oleh karena itu kalau mengikuti semua anggapan itu mereka tetap al-Al – maka perbedaan itu berdasarkan kepada perbedaan dari segi dalil naqli dan aqli seperti telah kami jelaskan.

Pengarang Tafsir al-Kasyaaf telah meriwayatkan bahwa ketika diturunkan ayat al-Mawaddah ini, Rasulullah di tanya;

“Wahai Rasulullah: siapakah kerabat anda yang kami diwajibkan untuk memberi kasih sayang kepada mereka. “Baginda s‘a.w menjawab: “Ali, Fatimah dan kedua anak mereka.”

Oleh karena itu jelaslah bahwa mereka berempat adalah kerabat Nabi s‘aw yang demikian mereka berempat itulah yang dikhususkan dengan beberapa kelebihan dan kebesaran, dibuktikan dengan dalil-dalil di bawah ini:
Dalil pertama: firman Allah: “illa-al-mawaddah fil-qurba”
Dan cara pengambilan dalil dengan ayat ini (telah diuraikan) seperti yang terdahulu, artinya asbabun nuzul nya jelas dan merupakan pengkhususan “al-qurba” kepada Ali, Fatimah, al-Hasan dan al-Husayn alaihimussalam.
Dalil kedua: Tidak diragukan lagi bahwa Nabi s‘a.w mengasihi Fatimah as dengan sabdanya yang bermaksud: “Fatimah adalah sebahagian dariku, apa-apa yang menyakiti Fatimah adalah menyakitiku.” Sebagaimana telah dikuatkan dengan hadith mutawatir dari Nabi Muhammad s‘a.w bahwa baginda s‘a.w mengasihi Ali, Fatimah, Hasan dan Husayn.

Jika demikian maka wajiblah atas umatnya (mengasihi mereka) seperti Nabi s‘a.w (mengasihi mereka) dikuatkan dengan firman Allah Ta’ala:

قُلْ اِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّوْنَ اللهَ فاَتَبِعُوْنِي يُحْبِبْكُمُ اللهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَاللهُ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ

“Katakanlah (Muhammad) jika kalian mencintai Allah maka ikutilah aku niscaya Allah akan mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu.” (Ali Imran: 31)

…وَاتَّبِعُوْهُ لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُوْنَ
“Dan ikutilah dia (Muhammad) mudah-mudahan kamu mendapat petunjuk.” (Al-A’raf: 158).

لَقَدْ كاَنَ لَكُمْ فِى رَسُوْلِ اللهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ

“Sesungguhnya telah ada bagi kamu pada (diri) Rasulullah itu suri tauladan yang baik.” (al-Ahzab: 21)

Dalil ketiga: Bahwa doa kepada keluarga (Nabi) adalah satu kedudukan yang tinggi, sebab itu dijadikan doa ini sebagai penutup tasyahhud dalam solat yaitu dengan lafadz:

اللهم صلّ على محمد وآل محمد…الخ

Keagungan ini tidak ada pada hak selain daripada AhlulBayt, dan semua itu termasuk dalam arti bahwa kasih sayang kepada Alu Muhammad(ahlulbayt) adalah wajib.

Seperti apa yang dikatakan Imam al-Syafi’i (r.a) dalam sya’ir nya:

يا آل بيت رسول الله حبكـم فـرض من الله في القرآن أنزله
يكفيكم من عظيم الفخر إنكم من لم يصلي عليكم لا صلاة له[3]

“Duhai keluarga Nabi(Ahlulbayt), sungguh telah diwajibkan oleh Allah untuk mencintai kalian didalam al-Qur’an”
“Dan cukuplah sudah membuktikan akan keagungan kalian(Ahlulbayt), bahwa tak syah sholat seseorang yang tak melantunkan sholawat atas kalian”

Al-Thobari menukil daripada Ibn Abbas, dia berkata ketika turun ayat (al-Syura: 23). Mereka bertanya:

“Wahai Rasulullah: siapakah kerabat kamu yang diwajibkan ke atas kami untuk mengasihi mereka: Rasulullah menjawab: “Ali, Fatimah, dan kedua-dua anak mereka.” Dikeluarkan oleh Ahmad dalam al-Manaqib. [4]

Diriwayatkan oleh Ibn Munzir, Ibn Abi Hatim, Ibn Mardawih dan al-Thobari dalam al-Mu’jam al-Kabir dari Ibn Abbas berkata: ketika turun ayat ini (ayat al-mawaddah), Mereka bertanya:

“Wahai Rasulullah siapakah kerabat kamu yang kami diwajibkan mengasihi mereka itu.” Jawab Rasulullah s‘aw (mereka ialah): Ali, Fatimah dan kedua-dua anak lelaki mereka. [5]

Terdapat satu riwayat sohih dari Hasan bin Ali as bahwa beliau berkhutbah di hadapan orang banyak dengan perkataanya:

“Aku termasuk dari AhlulBayt yang Allah memfardhukan kepada setiap muslim untuk mengasihi mereka,”

kemudian beliau membaca:

قُلْ َّلآ أَسْئَلُكُمْ عَلَيْهِ أَجْراً إِلاَّ الْمَوَدَّةَ فِى الْقُرْبَى

Dan dalam ayat al-Tathir, al-Qur’an menegaskan kesucian dan kebersihan Ahl Bayt, merekalah orang yang paling mengetahui tentang keutamaaan dan peranan mereka dalam kehidupan(umat Islam)”.

Dengan sebab itu, mereka berhak menerima kasih sayang dan ikhlas yang dituntut oleh al-Qur’an dalam ayat tadi. Nasehat al-Qur’an mengenai kasih sayang bukan berarti hubungan perasaan dan cinta di hati saja, karena tidak ada nilai kasih sayang dan kemesraan yang terpahat di dalam jiwa seseorang kalau tidak ada keteguhan dan keikhlasan terhadap apa yang dicintainya.

Kasih sayang yang sebenarnya terhadap keluarga Nabi s‘aw adalah dengan meneladani aklhaq mereka, berjalan mengikuti manhaj mereka, patuh dengan pengajaran(ajaran-ajaran) mereka dan setiap sesuatu yang datang dari mereka serta meletakkan mereka sebagai contoh teladan dan panutan umat.

ketika turun ayat tersebut, sebenarnya al-Qur’an menunjukkan konsistensi pesan Nabi saw dalam menegaskan kepada umatnya dan sekalian manusia bahwa Nabi Muhammad s‘aw tidak meminta upah atau bayaran atas penyampaian risalah dan dakwah beliau di jalan Allah SWT, melainkan dengan mengasihi kerabatnya s‘aw, ikhlas kepada mereka dan berjalan mengikuti perjalanan mereka.

Sebenarnya apa yang dimaksudkan dengan kasih sayang kepada keluarga Nabi s. ‘aw ialah semata-mata untuk memelihara dasar perjalanan umat mengikuti batas-batas perjalanan mereka dari segi aqidah dan syariah supaya manusia dapat mengikuti Ahlulbayt sebagai panutan umat setelah Nabi wafat, dan tentunya pegangan umat yang ke-dua setelah al-Qur’an yang merupakan dasar ajaran Islam yang pertama, dan dalam al-Qur’an sendiri meminta umat manusia untuk berbuat demikian.

Kalaulah tidak karena adanya jaminan sifat istiqamah, pada AhlulBayt dan tanggung jawab mereka untuk memimpin umat Islam kepada jalan yang benar, niscaya al-Qur’an tidak diturunkan dengan membawa ayat(almawaddah) tersebut dan niscaya Rasulullah tidak meminta umatnya untuk memberikan kasih sayang kepada AhlulBayt nya.

Sebenarnya nash al-Qur’an memberitahu kita tentang perlunya pertalian yang erat dengan keluarga Nabi dan mencontoh mereka karena adanya jaminan kesucian dan istiqamah dalam keperibadian mereka. Apa yang dimaksudkan oleh al-Qur’an dalam perkara ini adalah kita akan mendapat ketenangan jiwa dan petunjuk kepada jalan yang diridhoi oleh Allah dan Rasulullah saw, bila kita mendekat dan mengasihi AhlulBayt dan beriqtida’ kepada mereka, dengan mengambil Islam dari jalan mereka, karena merekalah jalan yang aman, yang dijamin ketahanan dan kelurusan nya oleh Allah dan Rasul-Nya.

Pendapat yang kita kemukakan tersebut adalah sebagian daripada pendapat ahli-ahli tafsir, perawi-perawi, muhadithin, yang sampai kepada kita dari tafsiran Rasulullah kepada ayat tersebut. Dengan meletakkan kasih sayang terhadap AhlulBayt dalam hati dan menjadikan kasih sayang kepada mereka itu benar-benar hidup dalam hati sanubari setiap muslim, tergambar dalam kelakuan dan tingkahlaku mereka dan dilahirkan dalam perasaan hatinya, juga dapat menjelaskan pendirian mereka, siapakah musuh-musuh mereka, kawan-kawan mereka dan manhaj mereka, dan apa juga yang telah datang dari mereka seperti hadith, hokum fiqih, tafsir, ahklaq, pemikiran, pandangan dan penjelasan mengenai aqidah dan syariah, dan metodologi untuk bertindak dalam kepemimpinan.

Anugerah kebesaran dan kemuliaan ini mempunyai tujuan dan arti yang tersendiri, yang perlu disedari dan diketahui secara mendalam oleh orang-orang Islam, bahwa Ahlulbayt Nabi saw, adalah Imam-Imam setelah wafatnya Nabi saw, yang dianjurkan kepada kita-umat Islam, untuk mengasihi dan beriqtida’ kepada mereka, dimaksudkan agar Umat Islam dapat bersatu dalam ukhuwwah Islamiyyah yang sebenar-benarnya dan berjalan diatas ajaran Islam yang dibawa oleh Nabi saw.

Reference ;

[1]al-Fakhr al-Razi, al-Tafsir al-Kabir, Surat al-Syura, ayat 23.

[2]Ghayat al-Maram, dalam mentafsirkan ayat ini.

[3]As-syabalanji, Nurul abshor, hlm104.

[4]al-Thobari, Dzakha’ir al-‘Uqba Fi Manaqib dzawi al-Qurba, h. 25.

[5]Ihya al-Mayyit Bi Fada’il Ahl al-Bayt Li al-Suyuti (Mu’assasah al-Wafa’, Beirut, 1404) h. 8. al-Suyuti meriwayatkan dalam al-Durr al-Manthur, Jld. 6, h. 7 dariapda Sa’id bin Jubair daripada Ibn Abbas. Al-Tabari dalam al-Mu’jam al-Kabir, Musnad al-Imam al-Hasan, Jld. I. H. 125, Dipetik dengan nas ini dariapda al-Tabari al-Haithami dalam al-Majma’ al-Zawa’id, Jld. 9, h. 168. Al-Tabari menyebutkan hadith ini dalam al-Zakha’ir,h .25 dan berkata Imam Ahmad mengeluarkan dalam al-Manaqib seperti yang dinukilkan oleh Ibn al-Sibagh al-Maliki daripada al-Banwi, hadith marfu’ daripada Ibn Abbas, h. 29. Al-Tabari dalam al-Jami’ li-Ahkam al-Qur’an dengan riwayat daripada Sa’id bin Jubair daripada Ibn ‘Abbas, Jld. 16, h. 21-22.

Amalan malam Jum’at dan hari Jum’at

Posted on by Syamsuri Rifai
Amalan Dan Do'a Malam jum'at

Amalan dan doa pada malam Jum’at banyak sekali, antara lain:

Pertama: memperbanyak membaca tasbih, tahmid, takbir, tahlil dan shalawat kepada Nabi saw dan keluarganya. Karena dalam hadis dikatakan bahwa malam Jum’at adalah malam yang mulia dan harinya adalah hari cahaya. Dalam suatu hadis dikatakan: paling sedikitnya membaca shalawat 100 kali, lebih banyak lebih utama.

Kedua: Membaca istighfar berikut:
Astaghfirullâhalladzi la ilâha illâ Huwal Hayyul Qayyum wa atubu ilayhi tawbata ‘abdin khâdhi‘in, miskînin mustakîn, lâ yastathî‘u linafsihi sharfan walâ ‘adlâ, walâ naf‘an walâ dharrâ, walâ hayâtan walâ mawtan walâ nusyurâ, wa shallallâhu ‘alâ Muhammadin wa ‘itratihi ath-thayyibînath thâhirîn, al-akhyâril abrâr, wa sallama taslîmâ.

Aku mohon ampun kepada Allah, tiada Tuhan kecuali Dia Yang Hidup danMengawasi, aku bertaubat kepada-Nya taubat seorang hamba yang rendah, hina dan miskin; yang dirinya tak mampu berupaya dan berbuat keadilan, tak mampu memberi manfaat dan mudharrat, tak mampu hidup, mati dan hidup kembali. Semoga Allah mencurahkan shalawat dan salam kepada Muhammad dan keluarganya yang suci dan baik, yang pilihan dan benar.

Ketiga: Memperbanyak mendoakan saudara-saudaranya yang beriman sebagaimana yang dilakukan oleh Fatimah Az-Zahra’ (sa). Jika mendoakan sepuluh orang yang telah meninggal, maka wajib baginya surga, sebagaimana yang disebutkan di dalam hadis.

Keempat: Membaca doa-doa malam Jum’at, antara lain:

Allâhumma innî a‘ûdzu bika fa-a‘idznî, wa astajîru bika fa-ajirnî, wa astarziquka farzuqnî, wa atawakkalu ‘alayka fakfinî, wa astanshiruka ‘ala ‘aduwwî fanshurnî, wa asta‘înu bika fa-a‘innî, wa astaghfiruka yâ Ilâhî faghfirlî âmin âmin âmin.

Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu, maka lindungi aku. Aku memohon keselamatan kepada-Mu, maka selamatkan daku. Aku memohon rizki kepada-Mu, maka berilah aku rizki. aku bertawakkal kepada-Mu, maka cukupi daku. Aku memohon pertolongan kepada-Mu terhadap musuhku, maka bantulah daku. Aku memohon bantuan kepada-Mu, maka bantulah aku. Ya Ilahi, aku memohon ampunan kepada-Mu, maka ampuni daku, amin amin amin.

Allâhumma in wadha‘tanî famandzal ladzî yarfa‘unî, wain rafa‘ta famandzal ladzî yadha‘unî, wain ahlaktanî famandzal ladzî ya‘ridhu laka fi ‘abdika aw yas-aluka ‘an amrihi, wa qad ‘alimtu annahu laysa fi hukmika zhulmun walâ fi niqmatika ‘ajalun, wa innama ya‘jalu man yakhâful fawta, wa innama yahtâju ilâzh zhulmizh zha‘îfu, wa qad ta‘âlayta yâ Ilâhi ‘an dzâlika ‘uluwwan kabîrâ.

Ya Allah, jika Engkau hinakan daku, siapa lagi yang akan memuliakan aku. Jika Engkau muliakan aku, siapa lagi yang mampu menghinakan aku. Jika Engkau binasakan aku, siapa lagi yang akan beribadah kepada-Mu atau yang akan memohon pada-Mu tentang persoalannya. Sungguh, aku tahu tidak ada kezaliman dalam hukum-Mu, tidak ada yang tergesa-gesa dalam siksaan-Mu. Karena tergesa-gersa itu hanya terjadi pada orang takut ketinggalan, dan butuh pada kezaliman yang lemah. Sementara Engkau ya Ilahi benar-benar Maha Mulia dari semua itu.

Kelima: Membaca doa Kumail (doa Hidhir)


Amalan dan doa hari Jum’at

Amalan dan doa hari Jum’at antara lain:
Pertama: Mandi sunnah. Waktunya dari terbit fajar sampai matahari tergelincir. Yang paling utama menjelang matahari tergelincir.

Rasulullah saw bersabda kepada Imam Ali bin Abi Thalib (sa): “Wahai Ali, mandi sunnahlah kamu setiap hari Jum’at walaupun kamu harus membeli air, karena tidak ada amalan sunnah yang lebih mulia darinya.”

Imam Ja’far Ash-Shadiq (sa) berkata: “Barangsiapa yang mandi sunnah pada hari Jum’at, kemudian membaca doa berikut, ia disucikan dari dosa-dosanya dari hari Jum’at ke hari Jum’at berikutnya, amal-amalnya diterima dan disucikan secara spritual:

Asyahadu allâ ilâha illallâh wahdahu lâ syarrîka lah, wa asyhadu anna Muhammadan ‘abduhu wa rasûluh. Allâhumma shalli ‘alâ Muhammadin wa âli Muhammad, waj’alnî minat tawwâbîna waj’alnî minal mutathahhirîn.

Aku bersaksi tiada Tuhan kecuali Allah Yang Maha Esa dan tiada sekutu bagi-Nya, Muhammad adalah hamba-Nya dan rasul-Nya. Ya Allah, sampaikan shalawat kepada Muhammad dan keluarga Muhammad, jadikan aku tergolong kepada orang-orang yang bertaubat, dan jadikan aku termasuk kepada orang-orang yang mensucikan diri.

Kedua: Ziarah ke kuburan orang-orang mukmin khususnya kedua orang tua.Imam Muhammad Al-Baqir (sa) berkata: “Ziarahlah kalian ke kuburan padahari Jum’at, karena mereka mengetahui orang yang datang kepada merekadan mereka bahagia.”

Amalan dan doa-doa ini diajarkan dan dicontohnya oleh Rasulullah saw dan keluarganya.
(Fafâtihul Jinân, bab 1, pasal 4, halaman 28-38 )

Wassalam
Syamsuri Rifai

Shalat dan Doa untuk Anak

Shalat untuk Anak
Shalat ini adalah salah satu bagian dari shalat hajat. Dengan shalat ini diharapkan anak kita menjadi anak yang shaleh dan baik, patuh dan berbakti pada orang tua, sukses dan bahagia di dunia dan akhirat. Shalat ini dilakukan oleh orang tua untuk anaknya, empat rakaat dua kali salam:

Rakaat pertama: membaca Surat Fatihah, dan Surat Al-Baqarah/2: 128 (10 kali) yaitu:

Rabbanâ waj’alnâ muslimayni laka wa min dzurriyyatanâ ummatan muslima-tan laka, wa arinâ manâsikanâ wa tub ‘alayna innaka Antat Tawwâbur Rahîm.

Ya Tuhan kami, jadikan kami berdua orang yang patuh kepada-Mu; jadikan keturunan kami ummat yang patuh kepada-Mu; tunjuk-kan kepada kami tempat-tempat ibadah haji kami; dan terimalah taubat kami, sesung-guhnya Engkau Yang Maha Menerima taubat dan Maha Penyayang.

Rakaat kedua: membaca Surat Fatihah, dan Surat Ibrahim 40-41 (10 kali) yaitu:

Rabbij’alnî muqîmash shalâti wa min dzurriyyatî, Rabbanâ wa taqabbal du’â’. Rabbanaghfirlî wa li-wâlidayya wa lil-mu’minîna yawma yaqûmul hisâb.

Ya Tuhaku, jadikan aku dan keturunanku orang-orang yang tetap mendirikan shalat; ya Tuhan kami terimalah doaku.Ya Tuhan kami, ampuni aku dan kedua orang tuaku serta orang-orang mukmin pada hari terja-dinya hisab (hari kiamat).

Rakaat pertama dalam shalat yang kedua: membaca Surat Fatihah, dan Surat Al-Furqan 74 (10 kali) yaitu:

Rabbanâ hab lanâ min azwâjinâ wa dzurriyyatinâ qurrata a’yunin waj-’alnâ lil-muttaqîna imâmâ.

Ya Tuhan kami, anugerahkan kepada kami pasangan kami dan keturunan kami sebagai penyejuk hati kami, dan jadikan kami imam bagi orang-orang yang bertakwa. (Al-Furqan: 74)

Rakaat kedua dalam shalat yang kedua: membaca Surat fatihah, dan Surat Al-Ahqaf/46: 15 (10 kali) yaitu:

Rabbi awzi’nî an asykura ni’mata-kal latî an’amta ‘alayya wa ‘alâ wâlidayya wa an a’mala shâlihan tardhâhu, wa ashlih-lî fî dzurriyyatî, innî tubtu ilayka wa innî minal muslimîn.

Ya Tuhanku, tunjuki aku untuk mensyukuri nikmat-Mu yang telah Kau berikan padaku dan pada kedua orang tuaku, dan supaya aku dapat beramal shaleh yang Engkau ridhai; anugerahi aku kebaikan dengan (memberi kebaikan) kepada keturunanku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada-Mu dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri.

Setelah salam membaca doa berikut 10 kali:

Rabbanâ hab lanâ min azwâjinâ wa dzurriyyatinâ qurrata a’yun waj’alnâ lil-muttaqîna imâmâ.

Ya Tuhan kami, anugerahkan kepada kami pasangan kami dan keturunan kami sebagai penyejuk hati kami, dan jadikan kami imam bagi orang-orang yang bertakwa. (Al-Furqan: 74).

Kitab Mafâtihul Jinân, bab 2, halaman 215.

Yang berminat tek arab ayat-ayat Al-Qur’an tersebut, silah mengkopi dari milis “Keluarga Bahagia” atau milis “Shalat-doa” berikut ini.


Doa untuk anak
Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang
Ya Allah, sampaikan shalawat kepada Rasulullah dan keluarganya

1. Ya Allah
anugerahkan kepadaku kelangsungan hidup anakku
kemaslahatannya bagiku dan kesenangannya untukku

2. Tuhanku
panjangkan usianya untukku
tambahkan ajal mereka bagiku
untukku
pelihara yang kecil di antara mereka
kuatkan yang lemah di antara mereka
sehatkan badan, akhlak, dan agama mereka
sejahterakan jiwa dan raga mereka
dalam segala hal yang urusannya menjadi tanggunganku
alirkan rizki mereka melalui tanganku.


3. Jadikan mereka
orang-orang yang baik dan takwa
yang punya pandangan dan pendengaran
yang taat kepada-Mu
yang mencintai dan setia kepada kekasih-Mu
yang memusuhi dan membenci musuh-musuh-Mu
amin.

4. Ya Allah
melalui mereka
kokohkan anggota badanku
luruskan punggungku
banyakkan bilanganku
indahkan kehadiranku
hidupkan sebutanku
cukupkan aku ketika aku tiada
bantulah keperluanku
jadikan mereka
mencintaiku
mendekatiku
menyayangiku
taat dan tidak membantahku
tidak durhaka menentangku
tidak berbuat salah kepadaku.

5. Bantulah aku
untuk memelihara mereka
mendidik mereka
dan berbuat baik kepada mereka
dari sisi-Mu
anugrahkan kepadaku anak-anak
jadikan mereka kebaikan bagiku
jadikan mereka pembantuku
untuk memperoleh apa yang kuminta dari-Mu

6. Lindungi aku dan keturunanku
dari setan yang terkutuk
sungguh Kau ciptakan kami
Kaularang kami
Kaugemarkan kami
kepada pahala yang Kau perintahkan
Kau takutkan kami akan siksanya
Kau jadikan bagi kami
musuh yang memperdayakan kami
Kau berikan kepadanya kekuasaan atas kami
dalam hal tidak Kauberikan kepada kami atasnya
Kausimpan dia dalam dada kami
Kaualirkan dia dalam aliran darah kami
ia tidak lalai ketika kami lalai
ia tidak lupa ketika kami lupa
ia membisikkan rasa aman akan siksa-Mu
dan rasa takut kepada selain-Mu.

7. Jika kami bermaksud buruk
ia dorong kami
Jika kami ingin beramal saleh
ia tahan kami
ia hadapkan kami kepada syahwat
ia masukkan pada kami syubhat
Jika ia berjanji kepada kami
ia langgar janjinya
Jika ia memberikan harapan
ia putuskan harapan kami
Jika tidak Engkau palingkan tipuannya dari kami
ia menyesatkan kami
Jika tidak Engkau jaga kami dari jebakannya
ia menggelincirkan kami

8. Ya Allah
Taklukkan kekuasaannya atas kami
dengan kekuasaan-Mu
sehingga Kau tahan dia dari kami
melalui banyaknya doa kami pada-Mu
dan kami terbebas dari tipuannya
dan menjadi orang-orang yang suci yang Engkau jaga dari dosa.

9. Ya Allah
Anugerahkan padaku permintaanku
Cukupkan bagiku keperluanku
Jangan tolak doaku
karena Engkau telah berjanji akan mengabulkannya
Jangan hambat doaku
karena atas perintah-Mulah aku berdoa
Tenteramkan aku pada kebaikan
baik di dunia dan akhirat
yang aku lupa atau ingat
yang tertutup dan terlihat
yang tersembunyi atau tampak.

10. Tempatkan aku
bersama orang-orang saleh yang berdoa pada-Mu
bersama mereka yang Kaukabulkan doanya
ketika berdoa pada-Mu
bersama mereka yang Kauridhai
ketika bertawakkal pada-Mu

11. Mereka yang terbiasa berlindung pada-Mu
mereka yang beruntung karena berdagang dengan-Mu
mereka yang berlindung dalam naungan-Mu
mereka yang mendapat anugerah
dalam limpahan nikmat-Mu
dari kemuliaan dan kedermawanan-Mu
mereka yang dimuliakan
setelah menghinakan dirinya di depan-Mu
mereka yang dilindungi dari kesalahan
melalui keadilan-Mu
mereka yang terhindar dari kecelakaan
melalui kasih-sayang-Mu
mereka yang dicukupkan dari kemiskinan
dengan kekayaan-Mu
mereka yang karena ketakwaannya
Kau lindungi dari dosa, lalai, dan kesalahan
mereka yang beramal saleh, dan mendapat pahala
karena ketaatannya pada-Mu
mereka yang Kaulindungi dari dosa
melalui kekuatan-Mu
mereka yang Engkau cegah
dari berbuat maksiat pada-Mu
mereka yang berada di dekat-Mu.

12. Ya Allah
Berikan padaku semua itu dengan petunjuk dan rahmat-Mu
Lindungi aku dari api neraka
Anugerahkan pada saudaraku, muslimin dan muslimat
apa yang aku minta dari-Mu bagiku dan anak-anakku
di dunia dan di akhirat
Sungguh, Engkau Maha Dekat
Yang Maha Menjawab doa
Yang Maha Mendengar, Maha Mengetahui
Maha Pengampun, Maha Pemaaf
Maha Pengasih, Maha Penyayang.

13. Dan berikan pada kami apa yang terbaik
di dunia dan di akhirat dan lindungi kami
dari siksa api neraka.

(Shahifah Sajjadiyah doa ke 25)

Wassalam
Syamsuri Rifai

Doa untuk Memperoleh kemudahan Rizki

Posted on by Syamsuri Rifai
Bismillâhir Rahmânir Rahîm
Allâhumma shalli ‘alâ Muhammadin wa âli Muhammad

Allâhumma inna dzunûbî lam yabqa illâ rajâu ‘afwika, wa qad qaddamtu alatal hirmâni bayna yadayya fa-as-aluka mâlâ astahiqquhu, wa ad’ûka mâlâ astawjibuhu, wa atadharra’u ilayka mâlâ asta’hiluhu, wa lam yakhfa ‘alayka hâlî wa in khafiya ‘alan nâsi kunhu ma’rifati amrî.
Allâhumma in kâna rizqî fis samâi fa-ahbith-hu, wa in kâna fil ardhi fa-azhhirhu, wa in kâna ba’îdan faqarribhu wa in kâna qarîban fayassirhu, wa in kâna qalîlan fakatstsirhu, wa bâriklî fîhi.

Dengan asma Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang
Ya Allah, sampaikan shalawat kepada Rasulullah dan keluarganya

Ya Allah, sesungguhnya dosa-dosaku tak akan kekal kecuali harapan akan ampunan-Mu. Telah Aku hadapkan di depanku suatu penghalang, lalu aku memohon kepada-Mu sesuatu yang tak layak bagiku untuk Kau perkenankan, berdoa kepada-Mu sesuatu yang tak layak bagiku untuk Kau iijabahi, dan merendahkan diri kepada-Mu dengan sesuatu yang tak layak di hadapan-Mu. Namun bagi-Mu tidak tersembunyi keadaanku walaupun tersembunyi bagi manusia untuk mengetahui persoalanku yang sebenarnya. Ya Allah, jika rizkiku ada di langit turunkan, jika ada di bumi keluarkan, jika jauh dekatkan, jika dekat mudahkan, jika sedikit perbanyaklah, dan berkahi aku di dalamnya. (Mafâtihul Jinân, kunci-kunci surga, hlm 471).

Wassalam
Syamsuri Rifai

Adab dan Etika Hubungan suami-isteri

Dalam hadis yang bersumber dari Abu Said Al-Khudri, Rasulullah saw pernah berwasiat kepada menantunya Ali bin Abi Thalib (sa):

“Wahai Ali, jika isterimu memasuki rumahmu, hendaknya melepaskan sandalnya ketika ia duduk, membasuh kedua kakinya, menyiramkan air dimulai dari pintu rumahmu sampai ke sekeliling rumahmu. Karena, dengan hal ini Allah mengeluarkan dari rumahmu 70.000 macam kefakiran dan memasukkan ke dalamnya 70.000 macam kekayaan, 70.000 macam keberkahan, menurunkan kepadamu 70.000 macam rahmat yang meliputi isterimu, sehingga rumahmu diliputi oleh keberkahan dan isterimu diselamatkan dari berbagai macam penyakit selama ia berada di rumahmu.

Cegahlah isterimu (selama seminggu dari awal perkawinan) minum susu dan cuka, makan Kuzbarah (sejenis rempah-rempah, ketumbar) dan apel yang asam. Ali bertanya: Ya Rasulallah, mengapa ia dilarang dari empat hal tersebut? Rasulullah saw menjawab: Empat hal tersebut dapat menyebabkan isterimu mandul dan tidak membuahkan keturunan. Sementara tikar di rumahmu lebih baik dari perempuan yang mandul. Kemudian Ali (sa) bertanya: Ya Rasulallah, mengapa ia tidak boleh minum cuka? Rasulullah saw menjawab: Cuka dapat menyebabkan tidak sempurna kesucian dari haidnya; Kuzbarah menyebabkan darah haid berakibat negatif terhadap kandungannya dan mempersulit kelahiran; sedangkan apel yang asam dapat menyebabkan darah haid terputus sehingga menimbulkan penyakit baginya. Kemudian Rasulullah saw bersabda:

Pertama: Wahai Ali, janganlah kamu menggauli isterimu pada awal bulan, tengah bulan, dan akhir bulan, karena hal itu mempercepat datangnya penyakit gila, kusta, dan kerusakan syaraf padanya dan keturunannya.

Kedua: Wahai Ali, janganlah kamu menggauli isterimu sesudah Zhuhur, karena hal itu (bila dianugrahi anak) dapat menyebabkan jiwa anak mudah goncang, dan setan sangat menyukai manusia yang jiwanya goncang.

Ketiga: Wahai Ali, janganlah kamu menggauli isterimu sambil berbicara, karena hal itu (bila dianugrahi anak) dapat menyebabkan kebisuan. Dan janganlah seorang suami melihat kemaluan isterinya, hendaknya memejamkan mata ketika berhubungan, karena melihat kemaluan dapat menyebabkan kebutaan pada anak.

Keempat: Wahai Ali, jangan menggauli isterimu dengan dorongan syahwat pada wanita lain (membayangkan perempuan lain), karena (bila dikaruniai anak) dikhawatirkan memiliki sikap seperti wanita itu dan memiliki gangguan kejiwaan.

Kelima: Wahai Ali, barangsiapa yang bercumbu dengan isterinya di tempat tidur janganlah sambil membaca Al-Qur’an, karena aku khawatir turun api dari langit lalu membakar keduanya.

Keenam: Wahai Ali, jangan menggauli isterimu dalam keadaan telanjang bulat, juga isterimu, karena khawatir tidak tercipta keseimbangan syahwat, yang akhirnya menimbulkan percekcokan di antara kalian berdua, kemudian menyebabkan perceraian.

Ketujuh: Wahai Ali, janganlah menggauli isterimu dalam keadaan berdiri, karena hal itu merupakan bagian dari prilaku anak keledai, dan (bila dianugrahi anak) ia suka ngencing di tempat tidur seperti anak keledai ngencing di sembarangan tempat.

Kedelapan: Wahai Ali, jangan menggauli isterimu pada malam ‘Idul Fitri, karena hal itu (bila dikaruniai anak) dapat menyebabkan anak memiliki banyak keburukan.

Kesembilan: Wahai Ali, jangan menggauli isterimu pada malam ‘Idul Adhha, karena (bila dianugrahi anak) dapat menyebabkan jari-jarinya tidak sempurna, enam atau empat jari-jari.

Kesepuluh: wahai Ali, jangan menggauli isterimu di bawah pohon yang berbuah, karena hal itu (bila dianugrahi anak) dapat menyebabkan ia menjadi orang yang penyambuk atau pembunuh atau tukang sihir.

Kesebelas: Wahai Ali, jangan menggauli isterimu di bawah langsung sinar matahari kecuali tertutup oleh tirai, karena hal itu (bila dianugrahi anak) dapat menyebabkan kesengsaraan dan kefakiran sampai ia meninggal.

Kedua belas: Wahai Ali, jangan menggauli isterimu di antara adzan dan iqamah, karena hal itu (bila dikaruniai anak) dapat menyebabkan ia suka melakukan pertumpahan darah.

Ketiga belas: Wahai Ali, jika isterimu hamil, janganlah menggaulinya kecuali kamu dalam keadaan berwudhu’, karena hal itu (bila dikaruniai anak) dapat menyebabkan ia buta hatinya dan bakhil tangannya.

Keempat belas: Wahai Ali, jangan menggauli isterimu pada malam Nisfu Sya’ban, karena hal itu (bila dikaruniai anak) dapat menyebabkan tidak bagus biologisnya, bertompel pada kulit dan wajahnya.

Kelima belas: Wahai Ali, jangan menggauli isterimu pada akhir bulan bila sisa darinya dua hari (hari mahaq), karena hal itu (bila anugrahi anak) dapat menyebabkan ia suka bekerjasama dan menolong orang yang zalim, dan menjadi perusak persatuan kaum muslimin.

Keenam belas: Wahai Ali, jangan menggauli isterimu di atas dak bangunan ( yang tidak beratap), karena hal itu (bila dianugrahi anak) dapat menyebabkan ia menjadi orang munafik, riya’, dan ahli bi’ah.

Ketujuh belas: Wahai Ali, jangan menggauli isterimu ketika hendak melakukan perjalanan (bermusafir), jangan menggaulinya pada malam itu, karena hal itu (bila dikaruniai anak) dapat menyebabkan ia suka membelanjakan harta di jalan yang tidak benar (pemboros). Kemudian Rasulullah saw membacakan firman Allah swt:

إِنَّ الْمُبَذِّرِيْنَ كَانُوْا إِخْوَانَ الشَّيَاطِيْنَ.

Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara setan.” (Al-Isra’: 27).
Kedelapan belas: Wahai Ali, jangan menggauli isterimu jika kamu hendak bermusafir 3 hari 3 malam, karena hal itu (bila dianugrahi anak) dapat menyebabkan ia menjadi penolong orang yang zalim.

Kesembilan belas: Wahai Ali, gauilah isterimu pada malam senin, karena hal itu (bila dikaruniai anak) dapat menyebabkan ia menjadi pemelihara Al-Qur’an, ridha terhadap pemberian Allah swt.

Kedua puluh: Wahai Ali, jika kamu menggauli isterimu pada malam Selasa, hal itu (bila dikaruniai anak) dapat menyebabkan ia dianugrahi syahadah setelah bersaksi “Sesungguhnya tiada tuhan kecuali Allah dan Muhammad adalah utusan Allah”, tidak disiksa oleh Allah bersama orang-orang yang musyrik, bau mulutnya harum, hatinya penyayang, tangannya dermawan, dan lisannya suci dari ghibah dan dusta.

Kedua puluh satu: Wahai Ali, jika kamu menggauli isterimu pada malam Kamis, hal itu (bila dianugrahi anak) dapat menyebabkan ia menjadi ahli hukum dan orang yang ‘alim.

Kedua puluh dua: Wahai Ali, jika kamu menggauli isterimu pada hari Kamis setelah matahari tergelincir, hal itu (bila dikaruniai anak) dapat menyebabkan ia tidak didekati setan sampai berubah rambutnya, menjadi orang yang mudah paham, dan dianugrahi oleh Allah Azza wa Jalla keselamatan dalam agama dan di dunia.

Kedua puluh tiga: Wahai Ali, jika kamu menggauli isterimu pada malam Jum’at, hal itu (bila dianugrahi anak) dapat menyebabkan ia menjadi orang yang orator. Jika kamu menggauli isterimu pada hari Jum’at setelah Ashar, (bila dikaruniai anak) dapat menyebabkan ia menjadi orang yang terkenal, termasyhur dan ‘alim. Jika kamu menggauli isterimu pada malam Jum’at sesudah ‘Isya’, maka diharapkan kamu memiliki anak yang menjadi penerus, insya Allah.

Kedua puluh empat: Wahai Ali, jangan gauli isterimu pada awal waktu malam, karena hal itu (bila dianugrahi anak) dapat menyebabkan ia menjadi orang yang tidak beriman, menjadi tukang sihir yang akibatnya buruk di dunia hingga di akhirat.

Kedua puluh lima: Wahai Ali, pegang teguhlah wasiatku ini sebagaimana aku memeliharanya dari Jibril (as). (Kitab Makarimul Akhlaq: 210-212)

Wassalam
Syamsuri Rifai

Nasab Ayahanda Rasul Saww

Nasab Ayahanda Rasul Saww :
Sayyidina Abdullah bin Abdul-Muththalib bin Hâsyim (AMR) bin 'Abd al-Manâf bin Qushay bin Kilab bin Murrah bin Ka'ab bin Lu ' Ayy bin Isma 'ell (Ismail) bin ibrahim bin Aaazar {Tarih} bin Tahur bin Saruj bin Rau' bin Falij bin Aaabir bin Syalih bin Arfakhsyad bin Saam bin Nuh bin Lamik bin Metusyalih bin Idris bin Yarid bin Mihla'iel bin Qinan bin Anusy bin Syith bin Adam A.S

Rabu, 28 Januari 2009

NASH = non alcoholic steatohepatitis

NASH = non alcoholic steatohepatitis = perlemakan hati non alkoholik .
NASH adalah perlemakan hati yang disertai radang dan kematian sel hati.


Penyebab NASH


  1. abnormalitas metabolik akibat kegemukan, dislipidemia dan diabetes

  2. Obat-obatan tertentu serta racun

  3. Pola hidup tidak sehat

NASH umumnya tidak bergejala. Namun, kadang-kadang pasien sering mengeluh nyeri di bagian pinggang, sehingga ia sering mengira sakit pinggang biasa. Meski tak bergejala, NASH dapat berkembang menjadi fibrosis (terbentuknya jaringan parut) hati yang berlanjut pada pengerasan hati bahkan kanker hati yang berlangsung lambat. Biasanya penderita akan mengeluhkan dengan gejala letih, lesu, dan penurunan berat badan bila penyakit telah lanjut.


NASH kini menjadi salah satu fokus penelitian para ahli penyakit hati dalam lima tahun terakhir, termasuk di Indonesia, mengingat prevalensi NASH di Indonesia khususnya Jakarta sebesar 30 persen.


Pengobatan NASH.Indonesia sudah menerapkan teknologi baru /radio frequency ablation/ (RFA) untuk mengatasi perlemakan hati yang dapat menyebabkan sirosis hati, tumor hati bahkan kanker hati, sejak Maret 2005 lalu.


Teknik RFA yang telah digunakan di Jepang, Eropa dan Amerika ini, membunuh kanker dengan pemanasan dan penghancuran sel kanker yang berasal dari gelombang elektromagnetik. Cara kerjanya, jarum tipis dimasukkan melalui kulit dan masuk ke tempat sasaran yaitu lemak-lemak yang memiliki potensi menjadi tumor atau kanker hati di bawah kendali komputer (/computed tomography/) atau ultrasound. Energi listrik dengan gelombang elektromagnetik dibawa melalui jarum ini (elektrode) untuk memanaskan dan menghancurkan tumor tersebut. Selama pengobatan RFA berlangsung, pasien di bawah pembiusan lokal. Terapi dilakukan sekitar 15 menit untuk satu tumor. Bagaimanapun banyaknya tumor, khususnya jaringan berdiameter 3-5 cm.


Keuntungan menggunakan terapi RFA - Pengobatan efektif untuk kanker atau tumor berdiameter 3-5 cm. - Prosedur minimal invasif tanpa goresan di kulit. - Tidak merusak jaringan sehat di luar tumor. - Risiko minimal pada pasien. - Dapat diulang jika muncul tumor kembali. - Sedikit atau tanpa nyeri setelah treatment dilakukan. - Teknik mudah dilakukan. - Tidak membutuhkan waktu lama berada di rumah sakit.

Doa Awal Tahun

Yâ Muqallibal qulûbi wal-abshâr

Yâ Mudabbiral layli wan-nahâr

Yâ Muhawwilal hawli wal-ahwâl

Hawwil hâlanâ ilâ ahsanil hâl

Ya Allah Duhai Yang Memutar-balikkan hati dan pandangan

Duhai Yang Mengatur siang dan malam

Duhai Yang Merubah kekuatan dan segala keadaan

Rubahlah keadaan kami pada keadaan yang lebih baik

Selasa, 27 Januari 2009

Pentignya Pemeriksaan Golongan Darah Pranikah

Golongan darah meliputi :

  1. sistem ABO yaitu penggolongan darah berdasarkan golongan A,B,O dan AB.
  2. sistem rhesus yaitu penggolongan darah berdasarkan antigen D dalam darah, Rhesus (+) berarti mengandung antigen D dan Rhesus (-) berarti tidak mengandung antigen D.

setiap pasangan sebaiknya melakukan konsultasi pranikah berupa pemeriksaan kesehatan yaitu pemeriksaan jenis golongan darah dan sistem rhesus dapat mencegah terjadinya penyakit ketidakcocokan rhesus atau hemolitik (pecahnya sel darah merah) pada bayi yang dapat mengakibatkan bayi menjadi kuning saat dilahirkan, atau bayi menderita anemia karena banyaknya sel darah merah yang rusak.Akibat lain, pada ibu dapat terjadi keguguran atau hamil diluar kandungan (kehamilan ektopik).

Masa Subur

Masa subur adalah masa dimana sel telur wanita siap dibuahi oleh sel sperma yang terjadi setiap satu bulan sekali. Sel telur ini siap untuk dibuahi selama 1-2 hari.
Menogram adalah membuat catatan menstruasi selama setahun.
Pola menstruasi normal 21 - 35 hari.

Cara menghitung masa subur :
  • Siklus Normal : Hitung siklus menstruasi 3 bulan. Misalnya siklus menstruasi 28 hari, 30 hari dan 27 hari, hitung rata-ratanya misalnya 28 hari maka masa subur terjadi pada 14 hari sebelum hari pertama menstruasi berikutnya
  • Siklus Tidak teratur : Hitung siklus menstruasi 6 bulan, jumlah hari terpendek dikurangi 18 dan jumlah hari terpanjang dikurangi 11. Misalnya siklus terpendek adalah 26 hari dan terpanjang 32 hari, perhitungannya adalah : 26-18=8 dan 32-11=21 jadi masa suburnya mulai hari ke-8 sampai dengan hari ke-21 dari pertama menstruasi

Lirik lagu Maliq n D’Essenstials - Dia (OST Claudia/Jasmine)

Temukan apa arti dibalik cerita
Hati ini terasa berbunga-bunga
Membuat seakan aku melayang
Terbuai asmara

Adakah satu arti dibalik tatapan
Tersipu malu akan sebuah senyuman
Membuat suasana menjadi nyata
Begitu indahnya

Reff:
Dia seperti apa yang selalu ku nantikan aku inginkan
Dia melihatku apa adanya seakan kusempurna

Tanpa buah kata kau curi hatiku
Dia tunjukkan dengan tulus cintanya
Terasa berbeda saat bersamanya
Aku jatuh cinta

Back to Reff:2x

Dia bukakan pintu hatiku yang lama tak bisa kupercayakan cinta
Hingga dia disini memberi cintaku harapan

Back to Reff:

dia seperti apa yang ku nantikan aku inginkan
dia melhatku apa adanya seakan kusempurna

Give me your love 2x
Now so come on and love me2x
Give me your love 2x
Now so come on and love me 2x

Nothing in this world could come baby love to me
I would tell the world when you give your love to me

Give me your love 2x
Now so come on and love me2x
Give me your love 2x
Now so come on and love me 2x

Antibiotika Selama Hamil

  • Antibiotika yang aman: penisilin, sefalosforin, eritromisin, klindamisin, nitrofurantoin, metronidazol, vankomisin, antituberkulosis.
  • Antibiotika yang dapat digunakan hati-hati: fluorokiunolon, kotrimoksazol, dan kloramfenikol.
  • Antibiotika yang dikontraindikasikan: tetrasiklin dan aminoglikosida.